Jelang Cum Date Dividen Saham BBNI Cetak Rekor lagi, Ini Kata Analis
Thursday, March 14, 2024       10:49 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Sehari jelang cum date dividen, harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( BBNI ) melesat dan kembali mencetak rekor tertinggi barunya (all time high).
Pada perdagangan perdana pasca libur nasional, harga saham BBNI naik 2,05% ke Rp 6.225. Ini merupakan harga penutupan tertingginya dalam sejarah. Meski tembus  all time high  untuk level penutupan, harga saham BBNI sempat menyentuh Rp 6.250 pada perdagangan intraday.
Kenaikan harga saham BBNI membuat nilai kapitalisasi pasarnya tembus Rp 232 triliun dan turut berkontribusi positif terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan yang terangkat 0,53%.
Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas menilai bahwa momentum jelang cum date pembagian dividen turut menjadi katalis positif untuk harga saham BBNI .Azis menjelaskan bahwa di musim rilis kinerja dan RUPST seperti sekarang, fokus pasar adalah ke dividen untuk  tactical play,  sehingga saham yang memberikan imbal hasil menarik besar peluangnya untuk diburu oleh investor ritel maupun institusi.
"Dividen yield BBNI termasuk besar karena hampir 5% dan ini sudah lebih tinggi dari deposito. Sementara dari sisi valuasi Price to Book Value (PBV) masih di bawah 2x. Valuasi atraktif dan imbal hasil yang menarik wajar jika BBNI dilirik" katanya, Kamis (14/3/2024).
Untuk diketahui, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 4 Maret 2024, BBNI mendapat restu untuk membagikan 50% dari laba bersihnya senilai Rp 10,45 triliun menjadi dividen dengan tanggal cum date pada Kamis (14 Maret 2024).
Rasio payout dividen BBNI untuk tahun 2023 menjadi yang tertinggi sejak pandemi Covid. Di tahun 2020 dan 2021 BBNI membagikan dividen sebesar 25% dari labanya sementara untuk tahun buku 2021 naik menjadi 40% dan sekarang naik menjadi 50%.
Azis juga berpendapat bahwa keputusan BBNI untuk meningkatkan rasio payout tahun ini merupakan hal yang tepat. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika masih dibayangi pandemi, ketika bank dituntut untuk lebih konservatif dalam penggunaan laba dan memupuk modal yang solid.
"Laba bersih cetak all time high, valuasi sedang murah, kualitas aset sudah jauh lebih baik dibanding saat pandemi dan ada kebutuhan untuk mencapai ROE 20% jangka panjang, maka cara untuk meningkatkan nilai pemegang saham adalah dengan membagikan dividen yang menarik, itu yang dilakukan oleh BBNI saat ini" jelas Azis.
Konsensus Analis Bloomberg menetapkan target harga saham BBNI Rp 6454 untuk 12 bulan ke depan. Dalam konsensus tersebut, 33 analis memberikan rekomendasi buy dan dua analis merekomendasikan hold.
Analis BinaArtha Sekuritas Achmadi Hangradhika memberikan target harga Rp7300 untuk saham BBNI . "Kami memproyeksikan pada tahun 2024, BBNI akan terus meningkatkan labanya sebesar 16,72% year-on-year menjadi Rp 24,405 triliun, dengan rasio NIM (net interest margin) mencapai 4,60%," tulis riset BinaArtha.
Bagi investor yang ingin mendapatkan dividen BNI, hari ini adalah cumdate dan batas terakhir pembelian saham yang akan menerima dividen bank pelat merah tersebut.
(ayh/ayh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM